Barang siapa yang berfikir dalam-dalam dan seksama tentang akhir kehidupan di dunia, ia akan senatiasa waspada. Barangsiapa yang yakin akan betapa panjangnya jalan yang akan ditempuh. maka ia akan menyiapkan bekal sebaik-baiknya. Alangkah anehnya manusia yang yakin akan sesuatu namun iya melupakannya dan betapa anehnya merekan yang mengtahui bahaya sesuatu namun iya juga menutup mata..!!!
Allah Subhanahu wa Ta'la berfirman : "Kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang yang lebih berhak kamu takuti" (QS. Al-Ahzab [33] : {37}
Anda tahu bahwa anda dikalahkan oleh hawa nafsu anda, dan anda tahu bahwa anda tak sanggup menaklukkannya. Alangkah anehnya jika anda merasa gembira dengan ketertipua anda dan larut dalam kealpaan terhadap hal yang tersembunyi di dalam diri anda. Anda terperdaya oleh kesehatan anda, namun anda lupa betapa dekat pnyakit dengan diri anda.
Telah anda saksikan dengan mata kepala anda sendiri tempat pembaringan akhir anda dan telah ditampakkan kehadapan anda ranjang-ranjang kematian oleh orang-orang yang ada di sekitar anda. Sungguh anda telah tenggelam dan hanyut dalam kelezatan-kelezatan duniawi, hingga anda melupakan kehancuran diri anda sendiri.
"Engkau laksana tiada mendengar kabar mereka yang telah lalu,
Tidak pula engkau melihat waktu memperlakukan teman-temanmu.
Jika engkau tak sadar bahwa itulah rumah-rumah mereka yang abadi,
Kubur-kubur mereka lenyap diterpa angin yang menderu"
Betapa banyaknya, anda melihat, para penghuni yang tak pernah memasuki rumahnya sendiri, sebelum mereka dipaksa memasukinya! Betapa banyak pemilik singgasana yang terusir oleh
musuh-musuh yang kemudian menguasai istananya.
Wahai siapa saja yang detik-detik kehidupannya terus melaju, betapa anehnya mereka, seperti manusia yang tak tahu dan tak mengerti apa-apa.
"Bagaimana bisa matanya lelap terpejam, Padahal ia tak tahu kemana akan kembali"
Sumber : Syaidul Khatir, (Indonesia) oleh Ibnu al-
Jauzy
No comments:
Post a Comment