Assalamualaikum..
Lihatlah siapa gerangan teman" dan sahabat" kita dalam pandangan islam saat ini..Apakah (daku) (dikau) termasuk teman yang Seperti Udara, Seperti Obat, atau Seperti Racun?
Rasulullah.SAW bersada :
“Seseorang itu tergantung agama
temannya, maka hendaklah salah se-
seorang dari kalian memperhatikan
dengan siapa ia akan berteman.”
HR Abu Dawud, no. 4833 dan At-Tirmdzi
“Janganlah bersahabat, kecuali dengan
orang yang beriman, dan janganlah makan
makananmu, kecuali orang yang
bertakwa.”
HR. Abu Dawud no. 4873, At-Tirmidzi, no. 2395
“Sesungguhnya perumpamaan teman
yang baik dan teman yang buruk seperti
penjual minyak wangi dan pandai besi. Bagi
penjual minyak wangi, boleh jadi ia menyen-
gatmu, atau engkau membeli
darinya. Mungkin juga engkau
hanya mendapatkan bau
wangi darinya. Adapun pandai
besi, bisa jadi ia membakar
bajumu atau engkau mendapat bau tidak sedap darinya.”
(HR Bukhari Muslim)
Zainal Abidin Ali bin Husain bin Ali
berkata : “Selayaknya seseorang berte-
man dengan orang yang dapat member-
inya manfaat dalam perkara agamanya.”
Al-Hasan al-Bashri berkata:
“Saudara-saudara kami lebih kami
cintai dari keluarga dan anak-anak
kami. Sebab keluarga kami mengin-
gatkan kami akan dunia, sedang-
kan saudara-saudara kami
mengingatkan kami akan akhirat.”
Salah seorang ulama berkata :
“Teman itu ada tiga, teman yang seperti udara,
teman yang seperti obat, dan teman yang seperti racun.”
Teman yang seperti udara adalah teman
yang kamu yang kamu tidak akan pernah
merasa cukup dengannya, ia senantiasa
mendekatkan dirimu kepada Allah dan
memperkenalkamu dengan-Nya, ia juga
membuatmu senang untuk selalu
mengingat-Nya.
Teman yang seperti obat adalah teman
yang selalu memberikan manfaat, namun
kamu tidak memerlukannya kecuali kamu
membutuhkannya, sebagaimana kamu
jarang memerlukan pembuat roti, tukang
kayu, tukang jahit, dan yang semisalnya.
Adapun teman yang seperti racun adalah teman yang selalu mendzalimi kamu, ia
seperti racun yang dapat membunuh dengan cepat, ia adalah teman yang akan
mendekatkan kamu kepada neraka dan menuntunmu untuk hidup hina di dunia dan di
akhirat.
(sumber : Setinggi Cita Wanita Perindu Surga oleh Hasan bin Muhammad ass-Syarif)
No comments:
Post a Comment